kisah hafal Al qur'an Tabarak dan Yazid ada di dalam buku balitapun hafal qur'an:)
-----------------------------
QS. Ali ‘Imran (3) : 138.
“(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”
QS. Yunus (10) : 57.
“Hai manusia, sesungguhnya
telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.”
QS. Al Qamar (54) : 40.
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Maryam (19) : 97.
“Maka sesungguhnya telah Kami
mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar
gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar
kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu`: “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” Hadits diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Abbas, ia berkata: hadits ini hasan sahih
Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca Al-Quran dan menghafalnya, memberitahukan kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.
Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al-Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Quran-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW : Berapa banyak Al-Quran yang telah engkau hafal, hai fulan?
Ia menjawab: aku telah hafal surah ini dan surah ini, serta surah Al Baqarah.
Rasulullah SAW kembali bertanya: Apakah engkau hafal surah Al Baqarah?
Ia menjawab: Betul.
Rasulullah SAW bersabda: Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!
Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.
Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda: Pelajarilah Al-Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari Al-Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian ia tidur dan dalam dirinya terdapat hafalan Al-Quran adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik. Hadits hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Jika tadi kedudukan pada saat hidup, maka saat mati-pun, Rasulullah SAW mendahulukan orang yang menghafal lebih banyak dari yang lainnya dalam kuburnya, seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.
Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghafal dan ahli Al-Quran saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al-Quran.
Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini. Dijawab: Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran.”
Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).
---------------------------------
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu`: “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” Hadits diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Abbas, ia berkata: hadits ini hasan sahih
Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca Al-Quran dan menghafalnya, memberitahukan kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.
Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al-Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Quran-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW : Berapa banyak Al-Quran yang telah engkau hafal, hai fulan?
Ia menjawab: aku telah hafal surah ini dan surah ini, serta surah Al Baqarah.
Rasulullah SAW kembali bertanya: Apakah engkau hafal surah Al Baqarah?
Ia menjawab: Betul.
Rasulullah SAW bersabda: Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!
Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.
Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda: Pelajarilah Al-Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari Al-Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian ia tidur dan dalam dirinya terdapat hafalan Al-Quran adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik. Hadits hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Jika tadi kedudukan pada saat hidup, maka saat mati-pun, Rasulullah SAW mendahulukan orang yang menghafal lebih banyak dari yang lainnya dalam kuburnya, seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.
Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghafal dan ahli Al-Quran saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al-Quran.
Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini. Dijawab: Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran.”
Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).
Pict from : Google
Ayat Al quran from : http://ibramuko2.wordpress.com/2009/08/28/apakah-alquran-sulit-dipelajari-dan-dipahami/
hadist from : http://e-arrahman.com/new/?p=965
thanks for read :)
No comments:
Post a Comment